A.
Pengertian
Fraktus Humerus
Fraktur humerus adalah fraktur pada tulang humerus
yang disebabkan oleh benturan atau trauma langsung maupun tidak langsung
(sjamsuhidayat, 2004) fraktur humerus ditandai dengan tidak adanya gerakan
tungkai spontan, tidak adanya rekleks moro. Kelainan ini terjadi pada kesalahan
tekhnik dalam melahirkan lengan pada presentasi puncak kepala atau letak
sungsang dengan lemgan membumbung keatas.
B.
Penyebab
Fraktur humerus dapat
disebabkan beberapa factor antara lain :
1.kelalaian penolong,yaitu kesalahan teknik dalam melahirkan
2.Terjadi pada kelahiran letak sungsang dengan lengan membumbung ke atas
3.kesukaran melahirkan tangan yang menjungkit merupakan penyebab terjadinya tulang humerus yang fraktur.
1.kelalaian penolong,yaitu kesalahan teknik dalam melahirkan
2.Terjadi pada kelahiran letak sungsang dengan lengan membumbung ke atas
3.kesukaran melahirkan tangan yang menjungkit merupakan penyebab terjadinya tulang humerus yang fraktur.
C.
Tanda
Dan Gejala
1.
Diketahui beberapa hari dengan ditemukan
adanya gerakan kaki yang berkurang dan
asimetris.
2.
Berkurangnya gerakan tangan yang sakit
3.
Refleks moro asimetris
4.
Terabanya deformitas dan krepotasididaerah
fraktur disertai rasa sakit
5.
terjadinya tangisan bayi pada gerakan
pasif
6.
Perubahan tanda jaringan yang terkena
7.
Defomitas postur tubuh atau bengkak
D.
Klasifikasi
Fraktur atau patah
tulang terbagi atas :
1.
Fraktur Supra kondilar humerus ,jenis
fraktur ini dapat dibedakan menjadi:
a. Ekstensi
Terjadi karena
trauma langsung pada humerus distal melalui benturan pada siku dan lengan bawah
pada posisi supinasi dan lengan siku dalam posisi ekstensi dengan tangan
terfikasi
b. Fleksi
Terjadi akibat jatuh pada telapak tangan dengan
tangan dan lengan bawah dalam posisi sedikit fleksi.
2.
Fraktur interkondiler humerus
3.
Fraktur batang humerus,disebabkan oleh
trauma langsung yang mengakibatkan fraktur spiral.
4.
Fraktur kolum humerus,terjadi pada kolum
antomi
E.
Diagnosis
Diagnosa dapat
ditegakkan dari anamnesa (mekanisme
trauma,riwayat menderita carcinoma payudara),pemeriksaan fisik(gambaran klinis
yang didapatkan),pemeriksaan penunjang(foto rontgen humerus AP/Lateral).
F.
Penatalaksanaan
Pengobatan dilakukan
dengan jalan imobilisasi selama 2-4 minggu dengan fiksasi bidai,prognosis
penyembuhan fraktur tumpang tindih ringan dengan defomitas,umunya akan
baik.Dalam masa pertumbuhan dan pembentukantulang pada bayi,maka tulang yang
fraktur tersebut akan tumbuh dan akhirnya akan mempunyai bentuk serta panjang
yang normal. Hl ini disebabkan karena fraktur tersebut akan memberi stimulasi
pertumbuhan pada epifisisnya . Bila tulang fraktur humerus terletak didaerah sulkus nervus radialis,maka oerlu
di[erhatikan kemungkinan adanya komplikasi paralisis sarafradialis.
G.
Penanganan
1. Imobilisasi
pada sisi bayi dengan lengan siku fleksi 90 c selama 10-14 hariserta kontrol
nyeri.
2. Daya
penyembuhan tulang bagi yang berupa fraktur tulang tumpang tindih ringan dengan
deformitas umumnya akan baik.
3. Dalam
masa pertumbuhan dan pembentukan tulang pada bayi,maka tulang yang fraktur
tersebut akan tumbuh dan akhirnya mempunyai bentuk panjang yang normal.
1.
Kasus
Ny.
Mezi datang ke RS.Yarsi bersama suaminya pada hari Minggu, 4 januari 2015 pada
jam 15:30,Ibu mezi mengatakan ia baru saja melahirkan bayinya 2 hari yang
lalu,ia mengeluh bahwasanya anaknya menangis
terus menerus seperti sedang
kesakitan ,dan ibu mengatakan tangan sebelah kanan sedikit agak terkulai, ibu mengatakan sangat
sedih melihat anaknya seperti ini.
Setelah dilakukan pengkajian oleh bidan,tak ada gerakan pada tangan yang sakit.Refleks moro asimetris,Terabanya deformitas dan krepotasi didaerah fraktur disertai rasa sakit.Bidan melihat adanya tangisan bayi pada gerakan pasif,
Setelah dilakukan pengkajian oleh bidan,tak ada gerakan pada tangan yang sakit.Refleks moro asimetris,Terabanya deformitas dan krepotasi didaerah fraktur disertai rasa sakit.Bidan melihat adanya tangisan bayi pada gerakan pasif,
KU bayi kurang baik.
MANAJEMEN
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI “R”
DENGAN FRAKTUR HUMERUS
DENGAN FRAKTUR HUMERUS
Tanggal Datang :4 januari 2015
Waktu : Pukul
15:30 Wib
1.
PENGKAJIAN
A. Identitas / Biodata :
Nama bayi : Bayi “R”
Umur bayi : 3 hari
Tanggal/Jam lahir : 1 januari 2015/ 10:00
Wib
Jenis Kelamin : Laki- laki
Berat Badan : 3,200 gr
Panjang Badan : 50 cm
Nama Ibu : Ny.Mezi
Umur : 25
th
Suku/Bangsa :
Minang(sikumbang)/Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pkerjaan : IRT
Alamat Rumah : Lubuk sikaping
Nama Ayah : Tn. Meko
Umur : 27
th
Suku/Bangsa : Minang(piliang)
Agama : Islam
Pendidikan : S.1
Pekerjaan : Guru SMA
Alamat Rumah : Lubuk Sikaping
B. Data Subjectif
1.
Riwayat kelahiran :
Ibu mengatakan,bayi lahir tanggal 1 januari 2015,jam 10:00 Wib,BBL ;
3,200gr dan, PBL ;50cm
2.
Riwayat Kesehatan Keluarga
Ibu
mengatakan,dari ibu dan ayah tidak ada yang memiliki riwayat penyakit
menular,menahun seperti asma,hipertensi,TBC,strock,ataupun hepatitis.
3.
Riwayat
Antenatal
ANC :
Dirumah bidan Zizi
Jumlah Kunjungan TM I : 2 kali
TM II :
3 kali
TM III :
4 kali
Imunisasi TT : 2 kali
Keluhan ibu selama
hamil TM 1 : Mual-mual dan muntah
TM II :
pusing dan sering buang air kecil
TM III :
Sering buang air kecil
Obat yang dikonsumsi : Tablet Fe
Kebiasaan waktu hamil
makanan : ibu makan 3 kali sehari
dengan
Menu :
nasi + ikan + sayur + susu + buah
Merokok :
Tidak Ada
Lain :
Tidak Ada
4.
Riwayat penyakit kehamilan
Perdarahan : Tidak
Ada
Pre eklampsia : Tidak Ada
Eklampsia :
Tidak Ada
Penyakit Lain : Tidak Ada
5.
Riwayat Persalinan Sekarang
Jenis Persalinan : Spontan
Ditolong oleh : Bidan
Lama persalinan kala I : 3 Jam
Kala II :
15 Menit
Kala III :
5 Menit
Ketuban pecah
Warna :
Jernih
Bau :
Amis
Jumlah :
150 cc
Komplikasi
Persalinan
Ibu :
Tidak Ada
Bayi :
Tidak Ada
C. DATA OBJEKTIF
Keadaa umum : Baik
Suhu :
36,7 ◦c
BB sekarang : 3,200
gr
Panjang Badan : 50cm
Apgar score : 6/8
Pernapasan :
142x/!
Nadi : 45 x/!
Pemeriksaan Antopometri
Lingkar kepala
SOB :
32cm
FO : 33cm
MO :
34cm
Lingkar dada :
30cm
Lingkar lengan atas :10cm
Pemeriksaan fisik secara sistematis
Pemeriksaan fisik secara sistematis
Kepala :
Normal , Tidak ada caput
Ubun-ubun :
Cembung
Muka : Tidak ada kelainan
Mata :
Simetris , konjungtiva tidak anemis , sclera
tidak ikterus
Mulut : Tidak ada kelainan
Telinga :
Simetris , tidak ada serumen
Hidung :
Simetris , tidak ada polip , tidak ada
Pernapasan cuping
hidung
Leher :
Gerakan aktif , tidak ada pembesaran
kelenjer tiroid
Dada :
Simetris , tidak ada retraksi dinding dada
Tali pusat :
Normal , tidak ada tanda infeksi
Abdomen :
Tidak ada kelainan ,sedikit buncit
Punggung :
spinabifida (-)
Ekstremitas :
Gerakan ekstremitas atas (-)
Genitalia :
Testis turun ke scrotum
Anus :
Ada lubang
Refleks
Refleks Moro : (-)
Refleks Rooting : (+)
Refleks Grasping : (-)
Refleks Sucking : (+)
Refleks Tonik neck : (-)
Eliminasi
Miksi : Ada, warna kuning jernih
Mekonium :
Ada, warna hijau kehitaman
ASSESMENT
ASSESMENT
By. “R” Usia 3 hari
dengan fraktur humerus
PLANNING
1.
Menjelaskan kepada orang tua tentang
keadaan bayinya dan meminta persetujuan untuk melakukan tindakan yang lebih
lanjut.
2.
Imobilisasi lengan pada sisi bayi dengan
lengan siku fleksi 90c selama 10 – 14 hari serta control nyeri.
3.
Menjelaskan kepada orang tua dalam masa
pertumbuhan dan akhirnya mempunyai bentuk panjang yang normal.
4.
Memberikan support mental kepada orang
tua dan keluarga.
Bayi “R” lahir
pada tanggal 1 januari 2015, pada pukul 15:30 Wib di Rumah sakit Yarsi Ibnu Sina Pasaman Barat.
Dan ibu mengatakan ia baru saja melahirkan bayinya 2 hari yang lalu, ia
mengeluh bahwasanya anaknya menangis terus menerus seperti sedang kesakitan dan
ia mengatakan tangan kanan anaknya agak sedikit terkulai. Setelah dilakukan pengkajian
dan pemeriksaan fisik oleh bidan, ditemukan tidak adanya gerakan pada tangan
yang sakit,adanya perubahan jaringan pada bagian yang terkena,terabanya
deformitas dan krepotasi didaerah fraktur disertai rasa sakit. Bidan melihat
adanya tangisan bayi pada gerakan pasif, dan fraktur pada tulang humerus
umumnya terjadi pada kelahiran letak sungsang dengan tangan menjungkit keatas,
dan gejala klinis dapat dilihat dengan berkurangnya gerakan tangan yang sakit.
Diagnosa
pada bayi”R” usia 3 hari dengan fraktur humerus dan pada fraktur humerus ini pengobatan dilakukan
dengan jalan imobilisasi selama 2-4 minggguu dengan fiksasi bidai. Bidan dan
tenaga kesehatan lainnya melakukan kolaborasi untuk mengatasi permasalahn pada
bayi yang mengalami fraktur humerus.
1. Kesimpulan
Fraktur
adalah terputusnya kontinuitas jaringan tulang yang umumnya disebabkan akibat
rudapaksa. Fraktur tulang humerus umunya terjadi pada kelahiran letak sungsang
dengan tangan menjungkit keatas. Kesukaran melahiran tangan yang menjungkit
inilaah merupakan penyebab terjadinya fraktur tulang humerus. pada kelahiran
presentasi kepala dapat pula ditemukan fraktur ini bila terjadi tekanan yang
keras dan langsung pada tulang humerus oleh tulang pelvis.
Gejala
klinis dapat diketahui dengan berkurangnya gerakan tangan yang sakit, ditemukan
refleks moro yang asimetris,terabanya deformitas dan krepitasi di daerah
fraktur disertai rasa sakit,atau terjadinya tangisan bayi pada gerakan pasif.
Letak fraktur umumnya didaerah difisis.diagnosa pasti ditegakkan dengan
pemeriksan radiologi.pengobatan dilakukan dengan jalan imobilisasi selama 2-4
minggu dengan fiksasi bidai.Bidan bertugas dalam mendeteksi dini adanya fraktur
humerus pada bayi baru lahir, agar dapat memberikan asuhan yang sesuai terhdap bayi dengan fraktur
humerus.
Perlu
adanya kolaborasiyang baik antara bidan dengan tenaga kesehatan dalam memberika
asuhan terhadap bayi baru lahir,konseling terhadap orang tua juga diperlukan
agar asuhan dapat terlaksana dengan
baik.
Maaf mbk, kok gak ada daftar pustaka nya ya?
BalasHapus